Di sebuah kecil desa di pedesaan, hiduplah seorang remaja muda yang bernama Aji. Dia lahir dari keluarga yang sederhana, ayahnya bekerja sebagai petani, dan ibunya bekerja sebagai guru di salah satu sekolah dasar di desa. Aji sering sekali diajak ibunya ke gereja, di mana dia belajar tentang kebaikan dan kebenaran.
Namun, di balik kebaikan ibunya, Aji sendiri memiliki kebiasaan yang tidak baik. Aji suka sekali mengintip, membuatnya merasa seperti kutu yang tidak terlihat. Ia sering mengintip saudara-saudaranya saat mandi, enggan untuk fokus secara yang tepat. Rasa ingin tahu yang tidak kunjung padam membuatnya terus melanjutkan kebiasaan buruk tersebut.
Hingga suatu saat, Aji mengintip ibunya saat mandi. Ia tidak sengaja mengintip, tetapi kejadian itu membuatnya merasa takut. Tubuh ibunya rupanya tak sepertinya yang Aji lihat sebelumnya. Aji mulai curiga tentang niat ibunya. Apakah dia mencoba menyamar? Apakah dia memang seseorang yang baik, atau seorang yang tersembunyi?
Aji semakin penasaran. Dia mulai mencari jawaban atas pertanyaannya tersebut. Setelah penyelidikan yang cukup mendalam, Aji menemukan bahwa ibunya terlahir sebagai penguasa sejati. Ia memiliki kekuatan yang luar biasa, dan dapat menunda waktunya.
Namun, ibu Aji memiliki misteri lain. Dia dipaksa oleh seseorang untuk membawa estafet dalam ajang kemenangan kecantikan. Dia terpaksa untuk menjadi juara dalam ajang tersebut, untuk membahagiakan suami tiranya.
Aji merasa sedih dan bersalah atas kritikannya. Ia merasa khawatir tentang keamanan orang-orang yang dicintainya. Dia harap dapat memperbaiki keadaan dan berpaling dari kebiasaannya yang buruk, setidaknya untuk menjaga orang-orang yang lebih baik pada dirinya bersama.